Sabtu, 20 Agustus 2016

Cinta Al-Qur’an Sejak Dini

Saya diberi informasi bahwa para ulama dulu, seperti Imam al Ghazali, Imam syafi’i, dan lain-lain, sejak umur 7 tahun sudah hafal Al-Qur’an 30 juz, tapi untuk jaman sekarang itu tidak berlaku lagi. jaman dimana teknologi sangat berkembang sehingga banyak orang yang terjerumus ke jalan syaitan karenanya. Sejak kecil Imam al Ghazali dan juga Imam Syafi’i, sedemikian mudah berhasil menghafal Al-Qur’an, oleh karena mereka selalu berbakti kepada orang tua, tidak pernah memakan makanan yang haram, bahkan yang subhat sekalipun, dan selalu berbuat baik kepada siapapun. Bisa kita bandingkan cara mendidik orang tua jaman dulu dengan orang tua jaman sekarang, cara mereka mendidik anak mereka sangatlah jauh berbeda. Kebanyakan orang tua jaman sekarang memiliki banyak kesibukan sehingga lupa untuk mendidik anak mereka, bahkan ada beberapa kasus dimana orang tua tidak pernah sempat mengenalkan Al-Qur’an kepada anakmereka. Sehingga anak mereka tumbuh menjadi generasi muda yang tidak berguna bagi bangsa dan negara.

Tidak Cuma orang tua jaman dulu dengan orang tua jaman sekarang yang bisa dibandingkan,prestasi anak jaman dulu dan anak jaman sekarang juga memiliki perbandingan yang sangatlah jauh. Banyak anak-anak penghafal Al-Qur’an yang tersebar di berbagai daerah, tapi kelebihan mereka bukan cuman itu saja melainkan prestasi mereka lebih unggul dari anak-anak lainnya.


Pemuda Miss Surga

Pemuda merupakan kelompok atau golongan yang memiliki kehebatan sendiri, ibarat matahari maka usia muda ibarat pukul 12 siang,  ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo. Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa,bisa dikatakan seperti bom waktu yang siap meledak jika tidak dikontrol oleh tauhid, agama, dan keteladanan. Seperti yang kita ketahui, ada beberapa ayat dalam Al-Quran yang menyinggung pemuda sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ajaran ketauhidan. Seperti dituliskan dalam surat Al-Kahfi: "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. "( Q.S.Al Kahfi :13).

Pentingnya Tarbiyah Sejak Remaja


   Dalam bahasa Indonesia kita mngenal yang namanya belajar, sedangkan di dalam bahasa Arab kita mengenal dengan nama “Tarbiyah”. Pertanyaannya apakah pengertian Tarbiyah itu?, Dan apakah jika kita Tarbiyah kita dapat  belajar lebih banyak seperti biasanya?, Serta apakah Tarbiyah itu perlu dilakukan sejak usia remaja?
   Tarbiyah berarti belajar tetapi belajar akan hal-hal yang baik dan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Sudah sejak zaman nabiyullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang tarbiyah akan hal-hal yang baik karena Allah subhanahu wa ta’ala berfirman “Yarfa’ullahu lladzina aamanu minkum, walladzina utul ilma darajat” yang artinya “Allah mengangkat dan meninggikan orang yang beriman dan yang berilmu beberapa derajat/tingkat”. 

Jumat, 19 Agustus 2016

Melahirkan Agen Perubah Melalui Tarbiyah

Bismillahirrahmanirrahim..

Tarbiyah, kata yang terdengar asing buat mereka seorang remaja yang jarang bahkan tidak pernah ikut dalam pengajian maupun halaqah-halaqah lainnya. Padahal tabiyah sendiri merupakan sebuah fenomena yang berawal dari sekolah-sekolah dan kampus, dan terus berkembang menjadi arus besar yang ikut menentukan gerak perubahan di negeri ini. Lalu timbul pertanyaan, tarbiyah itu apa sih? Tarbiyah dalam arti yang sederhana adalah memperbaiki sesuatu dan meluruskannya, atau bisa juga diartikan sebagai pembinaan jiwa, akal, dan jasad untuk memperbaiki diri dan menyucikan jiwa menurut pandangan Allah subhanahu wa ta’ala.

Tarbiyah dulunya dianggap hal yang tak biasa, dan jarang ada di tengah masyarakat. Namun 20 tahun terakhir ini, seiring dengan menjamurnya lembaga-lembaga dakwah maka halaqah-halaqah tarbiyah pun secara otomatis mulai menampakkan dirinya. Seakan menjawab tantangan akan perilaku generasi muda saat ini.