Kata “ukhuwah” mungkin sering terlintas di telinga
kita seiring mendengar kaitan akidah islam di dalamnya. Ya, secara garis besar
ukhuwah adalah ikatan persaudaraan yang melahirkan rasa kasih sayang, cinta, dan rasa hormat yang teramat dalam terhadap setiap
orang, di mana keterpautan jiwa itu ditautkan oleh ikatan akidah Islam, iman
dan takwa.
Persaudaraan yang tulus ini akan melahirkan rasa kasih sayang yang mendalam
pada jiwa setiap muslim dan mendatangkan dampak
positif, seperti saling menolong, mengutamakan
orang lain, ramah, dan mudah untuk saling memaafkan.
Mengaitkan ukhuwah dan pacaran bagaikan dua sisi mata
koin, di satu sisi ketenangan dalam hati dan di sisi lain pertanda kehancuran
moral diri sendiri.
Namun
kata ukhuwah banyak yang telah disalah artikan oleh umat muslim itu sendiri,
ukhuwah yang sejatinya rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain
dijadikan ajang untu melampiasakan hawa nafsu. Kita
telah dihimbau untuk senantiasa menjaga ukhuwah,
karena pada hakikatnya
kaum mukminin itu bersaudara. “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya adalah
laksana bangunan yang saling menguatkan bagian satu dengan bagian yang
lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Tak sedikit dari saudara kita yang belum begitu memahamai makna dari
pacaran itu sendiri bahkan ada yang beranggapan tak dibahasnya hukum pacaran
secara tegas dalam Al-Qur’an serta hadits menjadi alasan pacaran diperbolehkan.
Dalam
hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang
berhubungan dengan itu pun diharamkan
juga. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Janganlah
kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…”
(QS. Al-Isra : 32). Potongan
ayat ini sudah dapat menjelaskan mengapa pacaran dilarang dalam islam yang
tentunya tak ada kaitannya dengan ukhuwah. Dari kutipan ayat tersebut dengan
tegas mendekati zina-pun dilarang, apalagi melakukannya.
Pacaran
merupakan ikatan yang seakan-akan saling memiliki tanpa ikatan resmi yang
sejatinya tidak dibenarkan dalam Al-Qur’an. Pacaran dewasa ini menjadi gejala umum di kalangan kawula muda, sebagai dampak dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa
remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk
bertukar cerita dan berbagi rasa, sedang Istilah
pacaran sama sekali tidak ada
dalam Islam. Yang ada dalam Islam disebut “Khitbah” atau masa tunangan.
Karya dari :
Muhammad Najib
kelas X
perwakilan dari SMA Negeri 2 Makassar
dalam Lomba Artikel Islamic Solidarity Cup 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar