Selasa, 23 Agustus 2016

Ukhuwah Dan Pacaran

Kata “ukhuwah” mungkin sering terlintas di telinga kita seiring mendengar kaitan akidah islam di dalamnya. Ya, secara garis besar ukhuwah adalah ikatan persaudaraan yang melahirkan rasa kasih sayang, cinta, dan rasa hormat yang teramat dalam terhadap setiap orang, di mana keterpautan jiwa itu ditautkan oleh ikatan akidah Islam, iman dan takwa.
 
Persaudaraan yang tulus ini akan melahirkan rasa kasih sayang yang mendalam pada jiwa setiap muslim dan mendatangkan dampak positif, seperti saling menolong, mengutamakan orang lain, ramah, dan mudah untuk saling memaafkan.

Mengaitkan ukhuwah dan pacaran bagaikan dua sisi mata koin, di satu sisi ketenangan dalam hati dan di sisi lain pertanda kehancuran moral diri sendiri.

Namun kata ukhuwah banyak yang telah disalah artikan oleh umat muslim itu sendiri, ukhuwah yang sejatinya rasa cinta dan kasih sayang terhadap orang lain dijadikan ajang untu melampiasakan hawa nafsu. Kita telah dihimbau untuk senantiasa menjaga ukhuwah, karena pada hakikatnya kaum mukminin itu bersaudara. “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya adalah laksana bangunan yang saling menguatkan bagian satu dengan bagian yang lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Tak sedikit dari saudara kita yang belum begitu memahamai makna dari pacaran itu sendiri bahkan ada yang beranggapan tak dibahasnya hukum pacaran secara tegas dalam Al-Qur’an serta hadits menjadi alasan pacaran diperbolehkan. Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan itu pun diharamkan juga.  Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…” (QS. Al-Isra : 32). Potongan ayat ini sudah dapat menjelaskan mengapa pacaran dilarang dalam islam yang tentunya tak ada kaitannya dengan ukhuwah. Dari kutipan ayat tersebut dengan tegas mendekati zina-pun dilarang, apalagi melakukannya.
 
Pacaran merupakan ikatan yang seakan-akan saling memiliki tanpa ikatan resmi yang sejatinya tidak dibenarkan dalam Al-Qur’an. Pacaran dewasa ini menjadi gejala umum di kalangan kawula muda, sebagai dampak dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, film dan syair lagu. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa, sedang Istilah pacaran sama sekali tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam disebut “Khitbah” atau masa tunangan.


Karya dari :
Muhammad Najib
kelas X
perwakilan dari SMA Negeri 2 Makassar
dalam Lomba Artikel Islamic Solidarity Cup 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar