Bagi sebagian kaum Muslim, terutama generasi mudanya tahu bahwa islam adalah satu-satunya agama yang sempurna dan paripurna. Hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi setiap orang yang memeluk agama islam ketika pada suatu masa islam pernah diingat sebagai suatu peradaban yang terbesar dan terhebat memberikan kontribusi yang tak terhitung banyaknya dalam bidang sains dan kesejahteraan ummat manusia. Islam kala itu, tidak hanya dikenal sebagai agama tapi juga inspirasi agung bagi ummatnya dalam menorehkan catatan sejarah dunia dengan tinta emas ketika Allah subhanahu wa ta’ala menjamin kesempurnaan agama islam di dalam Al-Qur’an :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai islam itu menjadi agamacbagimu (QS Al-Maidah [5]: 3)
Kaum muslim juga selalu membanggakan bahwa islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh semesta alam, rahmatan lil ‘alamin. Selain itu, Al-Qur’an juga menegaskan bahwa kaum muslim adalah ummat yang terbaik bukan hanya di akhirat tetapi juga di dunia :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah (QS Ali Imran [3]: 110)
Namun kini, faktanya ternyata tidak demikian, kaum muslim menjadi kaum pesakitan yang terpuruk di tengah konstelasi dunia. Di negeri kita saja, kaum muslim menjadi mayoritas yang terminorkan dalam segala sisi, terutama dalam bidang pendidikan dan budaya. Telah banyak survei yang menunjukkan keterpurukan ini misalnya, hanya 11% siswa SMA sederajat yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi (APTISI, 2000) dan yang lebih mengejutkan hasil budaya pergaulan bebas yang diimpor dari dunia barat di Indonesia itu jumlah aborsi mencapai 6,5 juta kasus per tahunnya (Kompas, 2013) . Tidak hanya itu, disekitar tempat tinggal saya banyak pemuda-pemudi yang melakukan ikhtilath, dengan perkataan yang tidak baik, dan tidak jarang mereka menyematkan rokok di bibir mereka agar lebih jantan dan tertawa tanpa sesuatu yang jelas, dan berpacaran membuat sesuatu yang diharamkan oleh agamanya sendiri, dan dengan pakaian dengan simbol-simbol aneh kebanggaan mereka yang tidak menutup auratnya melainkan membungkus auratnya, serta selain itu, korupsi di Indonesia menjadi momok yang tidak pernah selesai dalam sejarah negeri ini, seolah seperti sebuah bagian yang tak terpisahkan. Menjadikan generasi muda negeri ini gelisah karena pembodohan yang tersistematis karena ingin sekolah tidak ada uang dan ingin uang tapi tidak ada ilmu.
Lebih Selengkapnya...
Karya dari :
Indar Ariska
perwakilan dari SMA Negeri 6 Makassar
dalam Lomba Artikel Islamic Solidarity Cup 2014
Karya dari :
Indar Ariska
perwakilan dari SMA Negeri 6 Makassar
dalam Lomba Artikel Islamic Solidarity Cup 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar