KEROHANIAN ISLAM atau lebih
sering disebut ROHIS umumnya merupakan organisasi yang berada dibawah OSIS
(Organisasi Siswa Intra Sekolah), terutama di tingkat SMA. ROHIS yang bergerak
di bidang kerohanian Islam ini dibentuk untuk meningkatkan sikap religius bagi
para siswa.
Masalahnya, seberapa besar pengaruh ROHIS dalam meningkatkan sikap regilius
bagi para siswa?
Jawabnya adalah
‘sangat besar’. Karena melalui ROHIS inilah seluruh siswa memiliki kesempatan
yang cukup besar untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.
Sebut saja, Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT). Dalam kegiatan satu malam
ini setiap siswa mendapati suasana religius yang jarang didapatinya di rumah.
Sepanjang malam seluruh siswa berkesempatan untuk bersama-sama mendekatkan diri
kepada Allah. Bisa berupa sholat Isya berjamaah, sholat tahajjud, dan tadarus
Al-Qur’an. Kegiatan ini secara langsung dapat membantu pembiasaan memanfaatkan
waktu malam untuk ibadah.
Saat ini, kualitas kegiatan ROHIS telah berkembang dari peningkatan
sikap religius menuju peningkatan pemahaman akan ajaran Islam. Kajian rutin
setiap bulannya telahdiprogramkan untuk kajian hadis, fiqih, aqidah,
akhlak, dan tarikh.
Bukan hanya itu, sering pula menggelar kajian khusus untuk membahas
problematika remaja dengan cara pandang Islam. Hal ini bisa jadi merupakan
pengalaman baru bagi banyak siswa, dan ilmu agama menjadi keuntungan yang tak
kalah penting dibanding berbagai ilmu yang diperoleh di kelas.
Lebih jauh lagi, ROHIS merupakan wadah penyalur kompetisi dan kreativitas
diri. Tidak selamanya kurikulum sekolah bisa menyalurkan bakat yang dimiliki
para remaja. Semisal membaca Al-Qur’an, pengetahuan Islam, dan dakwah. Sekolah
memiliki keterbatasan dalam menyalurkan bakat para siswanya. Dalah bidang ini, ROHIS memiliki keleluasaan dalam menyalurkannya.
Mengingat manfaat ROHIS yang cukup besar, maka perlu adanya upaya untuk
meningkatkan kinerja Rohis dapat dilakukan secara menyeluruh.
Pertama, perlunya
perhatian khusus dari para pengurus ROHIS agar mampu mengembangkan
program-program kegiatannya.
Kedua, sekolah perlu memberikan ruang gerak yang
luas kepada ROHIS agar dapat merealisasikan programnya, misalnya dengan
memberikan dukungan fasilitas, dana, dan waktu.
Terakhir, dukungan dari orang
tua kepada putra-putrinya untuk mengembangkan kemampuan berorganisasi dengan
memberikan kepercayaan bahwa berorganisasi di ROHIS akan membentuk sikap yang
baik dan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar