Kesalahan yang biasa terjadi dalam pelaksanaan puasa Ramadhan. Mungkin ditempat kita masih ada yang menjalankannya. Yuk kita cari ilmunya, mengapa bisa dikatakan kesalahan, apa alasannya? Jika sudah mengerti, ayo diamalkan serta disampaikan dengan baik ilmu itu kepada umat. Perhatikan ya.
Pada bulan Ramadhan, tidak jarang kita menjumpai beberapa kesalahan di tengah masyarakat berkaitan dengan puasa Ramadhan. Berikut beberapa kesalahan dalam pelaksanaan puasa Ramadhan yang kami ingatkan guna menjaga kesempurnaan puasa setiap muslim dan muslimah. Wallâhul musta’ân.Rabu, 23 Juli 2014
Sabtu, 19 Juli 2014
Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar adalah satu malam yang sangat dinantikan semua muslim di bumi ini. Bagaimana tidak, karena malam ini dijanjikan pahala yang sangat besar, memiliki keutamaan yang sangat agung. Yuk, kita perhatikan keutamaan-keutamaan malam lailatul qadar berikut.
Rabu, 09 Juli 2014
Puasa Tidak Sekedar Menahan Makan Dan Minum
Puasa merupakan ibadah yang sangat dicintai Allah Ta’ala. Hal ini
sebagaimana tersebut dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu
kebaikan akan berlipat menjadi 10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah
ta’ala berkata: ‘Kecuali puasa, maka Aku yang akan membalas orang yang
menjalankannya karena dia telah meninggalkan keinginan-keinginan hawa
nafsunya dan makannya karena Aku’.” (Shahih, HR. Muslim)
Rabu, 02 Juli 2014
Penyemangat Puasa Ramadhan
Allah dan Rasul-Nya memberikan targhib (penyemangat) untuk melakukan
puasa Ramadhan dengan menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan
puasa, dan kalau seandainya orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih
di lautan niscaya akan diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan
diberkahi ini.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, (bahwasanya) beliau bersabda (yang artinya) : “Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan ihtisab
(mengharap wajah Allah) maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari 4/99, Muslim 759, makna "Penuh iman dan Ihtisab'
yakni membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang
dalam mengamalkan, tidak membencinya, tidak merasa berat dalam
mengamalkannya).
Langganan:
Postingan (Atom)